Membaca untuk Bayi


Kapan kita dapat mulai membaca untuk bayi?
Tidak ada batasan waktu kapan kita mulai membaca untuk bayi. Bayi sudah mengenali suara ibu bahkan ketika masih di dalam rahim. Ketika bayi sudah lahir, membaca untuk bayi adalah hal yang penting. Bayi tidak memahami kata-kata Anda, tapi mendengar suara Anda merangsang rasa tertarik pada suara dan membantu bayi membangun kemampuan mendengar.
Manfaat membaca untuk bayi
  • Membaca bersama bayi adalah kesempatan yang sangat baik untuk berdekatan dan kelekatan bayi. 
  • Dengan rutinitas membaca dari awal, buku menjadi bagian dari keseharian bayi dan menghubungkan bayi dengan perasaan yang hangat dan menyenangkan
  • Bayi dapat mendengar suara, kata-kata dan ritme
  • Bayi menggunakan inderanya (mendengarkan, melihat, menyentuh)
  • Bayi membuat suara seperti menggumam, mengoceh dan akhirnya berbicara
  • Bayi menunjuk gambar pada buku dan orang tua menyebutkan nama benda yang ditunjuk
  • Mulai memahami bahwa gambar mewakili benda
Memilih buku  untuk bayi
  • Bayi yang masih kecil suka mendengar suara yang dikenalnya. Dengan
  • Bayi menyukai buku dari karton dengan gambar berwarna terang
  • Bayi suka mengambil benda-benda, karena itu berikan buku ringan yang yang dapat dicuci dari kain atau vynil
  • Ketika bayi sudah  lebih besar,  berikan buku dari karton dengan satu atau dua gambar pe halaman
  • Ketika bayi mulai tertarik pada apa yang ada dalam buku, bacakan buku berwarna terang tentang hewan, bayi dan benda-benda yang sudah familiar
  • Ketika bayi mulai melakukan aktivitas untuk diirinya sendiri, bacakan cerita tentang rutinitas sehari-hari (makan, mandi, pergi tidur)
  • Ketika bayi mulai berbicara, bacakan buku yang mengajak bayi mengulangi rima, kata-kata dan prase
  • Untuk bayi yang lebih besar sediakan buku dengan tekstur, halaman tambahan untuk diangkat, lubang-lubang dsb
  • Bayi menyukai buku buatan Anda sendiri dan album foto keluarga

Yuk coba saran-saran ini
  • Letakkan bayi di pangkuan Anda, pastikan ia dapat melihat gambar di buku.
  • Mulai bermain dengan kata-kata, menyanyi dan membuat rima. Jangan lupa menyebut nama bayi Anda
  • Bayi akan mencoba menyentuh, mengambil dan menjilat buku
  • Berikan mainan untuk dipegang atau dikunyah sambil mendengarkan Anda
  • Bacakan satu atau dua halaman saja. Lambat laun Anda dapat menambah jumlah halaman yang Anda baca
  • Biarkan bayi membalik-balik halaman bila ia lebih tertarik pada buku daripada mendengarkan Anda
  • Tunjuk gambar dan sebutkan namanya dan bicarakan hal-hal dalam gambar. Jelaskan apa yang terjadi
  • Tanyakan “Di mana monyet?” “Apa ini?” dan tunggu respon dari bayi Anda
  • Dorong bayi mengikuti Anda dengan menirukan suara hewan atau benda pada cerita
  • Tetap pada halaman yang sama bila bayi masih tertarik
  • Letakkan buku dan lakukan kegiatan lain bila bayi mulai tampak bosan dan tidak tertarik.
Sumber: 
http://www.babycenter.com/
Reading Aloudbwith Babies © Reading Is Fundamental,

Acak-acak Nama Burung


Di bawah ini ada beberapa nama burung tapi hururf-hurufnya tidak ditulis dengan benar. Apa nama burung yang benar?

    AKUSARI
RUCAWACAK
   NEKIRA
   TIPIP
   KERAM
   KAJAL
   TIEMPAR

Lihat jawabannya di sini

Ketika Ayah dan Bunda Tidak Sependapat



Anda dan pasangan (atau eks pasangan) sering menghadapi masalah yang timbul dari berbagi tanggung jawab sebagai orang tua. 
Masalah yang paling sering terjadi antara lain:
Konsistensi
Sering kali orang tua memiliki aturan dan ekspektasi yang berbeda untuk anak-anak mereka. Misalnya Bunda melarang anak menonton TV sebelum selesai mengerjakan PR, sedangkan Ayah tidak mempermasalahkannya.
Ayah bisa jadi mengharuskan anak-anak harus pergi tidur pada pukul 8 malam, sedangkan Bunda mungkin mengijinkan anak-anak pergi tidur sedikit lebih malam, pada pukul 8.30.
Masalah yang timbul karena Ayah dan Bunda tidak menetapkan aturan yang konsisten dapat mempengaruhi hal-hal seperti disiplin anak atau bagaimana anak memilih teman. Bila kedua orang tua tetap tidak konsisten, salah satu orang tua akan  melanggar otoritas yang lain.
Anda berdua dapat memecahkan masalah ini dengan secara eksplisit mendiskusikan aturan dan ekspektasi Anda pada anak-anak. Bila perlu, buat catatan dan tinjau ulang untuk memastikan semua berjalan dengan baik. Pada area di mana Anda berbeda pendapat, buat kesepakatan dan pastikan Anda berdua menaati kesepakatan tersebut.
Komunikasi
Jika Anda dan pasangan perlu membicarakan hal-hal dalam kehidupan keluarga Anda, sehingga tidak kehilangan informasi-informasi penting.
Anda dan pasangan perlu berkomitmen untuk mengkomunikasikan semua informasi penting dalam kehidupan keluarga. Usahakan untuk membicarakan hal-hal penting yang terjadi tiap harinya. Sementara itu, bicarakan juga masalah-masalah jangka panjang yang mungkin dapat terjadi.
Tidak Pasti
Ketidakpastian dan kebimbangan tentang bagaimana mengambil sikap dan aturan yang harus diterapkan dapat menimbulkan masalah dalam keluarga. Seringkali orang tua dibingungkan oleh masalah seperti seberapa banyak pengawasan dan kebebasan yang harus diberikan kepada anak-anak.
Anda dan pasangan perlu membahas masalah-masalah seperti ini dan mengambil keputusan yang disepakati bersama. Kemudian beritahukan keputusan Anda kepada seluruh keluarga dan bagaimana dampaknya pada kehidupan anggota keluarga.

Kompetisi
Kadang-kadang terjadi persaingan antara Ayah dan Bunda dalam mendapatkan perhatian dan kasih anak. Misalnya Ayah ingin mengajak anak pergi memancing pada akhir pekan, di saat yang sama Bunda ingin mengajak anak berbelanja. Akibatnya kedua orang tua berdebat tentang anak akan pergi dengan Ayah atau Bunda dan anak berada di tengah perdebatan.
Kedua orang tua perlu melupakan persaingan dan mencari cara untuk bekerja sama dalam menciptakan kehidupan keluarga yang lebih harmonis. Anda fokus pada tujuan Anda bersama dan mengesampingkan perbedaan di antara Anda.
Konflik Terbuka
Seringkali orang tua berdebat bahkan bertengkar secara terang-terangan karena masalah pengasuhan anak. Mereka terus berdebat hingga salah satu pihak "memenangkan" perdebatan itu dan pihak yang satu lagi kalah, untuk saat ini. Tapi masalah tidak selesai di sini. Kelak dapat terjadi lagi perdebatan baru tentang masalah yang sama atau berbeda, Pada intinya, orang tua tidak sependapat tentang anak tapi tidak membicarakannya untuk mencari solusi terbaik, tapi lebih menganggap pendapatnya sendiri lah yang paling baik.

Orang tua perlu mempelajari keahlian menyelesaikan konflik, di antaranya:
  • Mendengarkan
  • Membahas titik-titik perbedaan 
  • Menjaga perasaan pasangan
  • Menciptakan solusi alternatif bersama
  • Negosiasi

Ada Berapa Segitiga?

Ada berapa Segitiga pada gambar ini?


Kisah Kura-kura dan Kalajengking


Seekor Kura-kura bersahabat dengan seekor kalajengking. Mereka berjanji untuk tidak pernah berpisah dan selalu bersama. Pada suatu hari mereka sepakat untuk pindah ke  daerah lain. Tapi belum terlalu jauh berjalan, sampailah mereka di sebuah sungai yang lebar dan airnya deras.

“Bagaimana ini?” kata kalajengking. “Kau bisa berenang, tapi tak mungkin aku menyeberangi sungai yang luas ini.”

“Jangan kuatir,” kata kura-kura. “Naiklah ke punggungku. Aku akan membawamu ke  seberang.”

Kalajengking naik ke punggung kura-kura dan mereka pun mulai menyeberangi sungai. Tak lama kemudian, kura-kura merasakan ketukan dan gesekan aneh di punggungnya

"Kalajengking,” kata kura-kura, “Apa yang kamu lakukan?”
“Oh,” kata kalajengking. “Aku sedang mencoba sengatku, bisa  tidak ya, menembus batokmu yang tebal?”

“Kamu teman yang tidak tahu berterima kasih," kata kura-kura. “Selamat tinggal.” Lalu kura-kura menyelam ke dalam air, sehingga kalajengking terlepas dari punggungnya.



Antri Membeli Es Krim

Lima anak antri membeli es krim.
  1. Eka ada di tengah antrian
  2. Andi tepat di belakang Budi
  3. Marni bukan yang pertama dan bukan yang terakhir.
  4. Ami datang sebelum Eka
Bagaimana urutan antrian mereka?

Yuk lihat urutannya di sini

Teriakan membungkam pesan Anda...


Teriakan membungkam pesan Anda.
Berbicaralah dengan lembut 
sehingga anak-anak mendengar kata-kata Anda, 
bukan hanya suara Anda.

-L.R. Knost

Jawaban Teka Teki Desember 2015

Mana Saklarnya?

Rapunzel


Dahulu kala, hiduplah sepasang suami isteri. Setelah begitu lama menunggu, akhirnya sang isteri mengandung. Suaminya begitu bahagia, dan bersedia mengabulkan apa saja permintaan isterinya.
Pada suatu hari si isteri menikmati pemandangan dari sebuah jendela di belakang rumah mereka. Ia melihat sebuah kebun yang penuh beraneka bunga indah dan tanaman obat-obatan. Di sudut kebun itu ia melihat tanaman berbunga kebiruan yang indah.
Ketika kandungan si isteri makin besar, ia jatuh sakit dan ingin sekali makan bunga kebiruan yang pernah dilihatnya di kebun tetangganya. Ia meminta suaminya untuk mengambil bunga itu. Suaminya ragu dan menawarkan makanan lain untuk  menggantikan bunga itu. Isterinya tampak pucat dan lemah. Ia berkata, “Kalau aku tidak makan bunga itu, aku akan mati.”
Kebun di belakang rumah mereka sangat terawat itu dikelilingi dinding yang tinggi. Bahkan seandainya kebun itu tidak dipagari dinding pun, orang enggan memasukinya, karena kebun itu milik seorang wanita penyihir bernama Dame Gothel. Sang suami tahu bahwa satu-satunya cara mendapatkan bunga itu hanyalah dengan mencurinya, karena penyihir itu takkan mau memberikannya.
Malam itu, sang suami memanjat masuk ke kebun dan mengambil beberapa bunga dan memberikannya kepada isterinya. Si isteri mengolah bunga-bunga itu menjadi salad dan memakannya dengan lahap. Setelah selesai makan, si isteri meminta suaminya mengambil bunga itu lagi, karena sekarang
Sang suami kembali memanjat dinding kebun. Ketika kakinya menginjak kebun, ia berhadapan dengan Dame Gothel.
“Beraninya kau,” kata Dame Gothel dengan marah, “masuk ke kebunku dan mencuri bungaku?”

Teka Teki Korek Api

Ambil 3 silang korek api untuk membentuk 3 bujursangkar

Sumber: http://matchstickpuzzles.blogspot.co.id/

Klik di sini untuk melihat jawabannya

Membantu Anak Mengerjakan PR



Anak-anak sering mengalami kesulitan mengerjakan pekerjaan rumah atau PR. Orang tua sering menjadi frustrasi karena anak-anak tidak dapat mengerjakan PR, atau yang lebih buruk lagi, tidak mau mengerjakan PR. Bagaimana cara kita membantu anak mengerjakan PR?

Mengapa guru memberi PR?
“PR dirancang untuk membantu pelajar memperkuat konsep-konsep kunci, memproses, dan menyerap informasi baru, memberi waktu untuk lebih banyak latihan untuk mempelajari suatu keahlian dan memantau seberapa banyak mereka belajar,” kata guru
Susan Becker, M. Ed. PR diberikan tergantung ketentuan masing-masing sekolah, juga tergantung kepada masing-masing guru.

PR untuk anak-anak, bukan orang tua
Tugas orang tua adalah memastikan PR  diselesaikan dengan baik dan memeriksa kesalahan yang dilakukan anak-anak dan melihat apa yang bisa dipelajari dari sana. Guru biasanya menggunakan PR untuk mengetahui apa yang sudah dipelajari anak-anak. Sama dengan orang tua, Anda dapat mengetahui dari PR anak, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan anak. Mungkin anak Anda selalu membuat banyak kesalahan ketika mengerjakan soal matematika, Anda dapat membantu mengajarkan cara menyelesaikan soal dengan benar. Bila Anda yang mengerjakan PR untuk anak Anda, lambat laun anak Anda tidak mau lagi berusaha, bahkan meminta Anda untuk mengerjakan PR untuknya.

Jangan alih tugas lainnya
Sering terjadi, ketika anak mendapat tugas, seperti prakarya, orang tualah yang mengerjalannya. Tugas orang tua adalah mensuport anak, menyediakan bahan-bahan yang diperlukan dan mengajarkan anak mengerjakan tugasnya. Sediakan tempat yang nyaman untuk bekerja, misalnya bersih, cukup cahaya dan cukup luas. Anda dapat menyediakan meja makan untuk mengerjakan tugas, tapi biarkan saja bila anak memilih bekerja di kamarnya atau di teras rumah.

Perhatikan irama anak Anda dan temukan waktu yang tepat untuknya
Ada anak-anak yang paling baik mengerjakan PR sepulang sekolah. Anak-anak lain memerlukan istirahat lebih lama atau melakukan aktivitas lain dulu sebelum mengerjakan PR. Sebagian besar anak perlu makan dulu, baik makan besar atau snack.
Tentukan waktu yang paling tepat seperti sepulang sekolah, sesudah makan siang, sesudah tidur siang dan mandi sore, atau setelah makan malam. Usahakan anak selalu mengerjakan PR pada waktu yang sama dari hari ke hari.

Temukan cara belajar yang paling baik
“Carilah cara terbaik anak Anda belajar. Beberapa anak mengeja dengan menulis kata-kata, sementara bagi anak-anak lain menutup mata dan membayangkan dan mengucapkannya adalah cara yang terbaik,” saran Susan Becker, M. Ed. “Suara lingkungan juga penting,” kata Michael Thompson, Ph.D. “Ada anak yang memerlukan suasana yang sepi dan tenang, anak-anak lain suka belajar sambil mendengarkan musik, bahkan ada juga anak-anak yang belajar paling baik di tengah suara-suara sehari-hari.”

Tetap dekat tapi tidak perlu mengawasi
Usahakan Anda berada dekat dengan anak ketila mereka mengerjakan PR, tapi Anda tidak perlu selalu mengawasi dengan ketat. “Idealnya, orang tua membaca di dekat anak yang sedang mengerjakan PR, karena Anda dan anak dapat melakukan aktivitas edukasional bersama-sama. Bila Anda tidak selalu berada di rumah, mintalah orang dewasa lain memantau dan memastikan anak-anak mengerjakan PR dengan baik.” Kata  Michael Thompson, Ph.D.

Batasi penggunaan Media Limit media exposure. 
Matikan TV atau pemutar musik (kecuali anak Anda memerlukan musik waktu belajar). Ijinkan anak Anda menggunakan komputer hanya bila ia memerlukannya untuk mengerjakan tugasnya. Anda dapat menanyakan kepada anak, berapa waktu yang ia perlukan untuk mengerjakan PR dan melakukan negosiasi. Jangan lupa, TV juga harus dimatikan untuk Anda juga.

Beritahu guru bahwa Anda membantu anak mengalami kesulitan
“Bila anak Anda membutuhkan  bantuan atau tidak memahami pelajaran, beritahu gurunya. Buat janji untuk bertemu dengan guru, atau buat catatan untuk guru,” saran Michael Thompson, Ph.D. Bila anak menolak, jelaskan bahwa PR digunakan untuk berlatih apa yang sudah dipelajari dan menunjukkan kepada guru bagian mana yang perlu dipelajari lebih banyak lagi. Memberi tahu guru bahwa anak mengalami kesulitan adalah tugas orang tua.

Banyak orang tua merasa mereka harus “memaksa” anak-anak mengerjakan semua PR nya. Akibatnya, orang tua terjebak dalam perdebatan dengan anak-anak.  Semantara itu anak-anak menganggap belajar membuat frustrasi dan hal yang buruk.
Berikut beberapa tips lain membantu anak mengerjakan P

  • Bantu anak hanya ketika mereka meminta bantuan Anda
  • Hindari menciptakan ketergantungan anak. Katakan, “Kamu harus mengerjakan sendiri, Ibu hanya membantumu sehingga lain kali kamu dapat mengerjakan sendiri tanpa Ibu.”
  • Berikan bantuan bila anak berusaha dan mengerjakan lebih banyak daripada Anda
  • Ingatlah bahwa lebih baik anak mendapat nilai jelek untuk PR nya daripada anak menganggap bahwa orang tua bertanggung jawab memaksa mereka mengerjakan PR dan tugas-tugas lain.

Sumber:
https://www.loveandlogic.com
http://www.pbs.org

Permainan Cari Kata - Hewan

Carilah nama-nama hewan ini di dalam kotak
Nama hewan yang kamu  cari mungkin tertulis mendatar, menurun atau diagonal
Temukan semuanya ya!
Lihat jawabannya di sini

Kisah Singa, Beruang dan Rubah



Seekor singa dan beruang memperebutkan seekor rusa betina. Mereka berkelahi dengan sangat sengit sehingga suatu saat mereka berdua keletihan dan tidak mampu lagi bergerak. 


Seekor rubah lewat.  Ia melihat singa dan beruang terbaring kehabisan tenaga dengan rusa yang mati di antara mereka. Rubah menyelinap diam-diam, mengambil rusa dan lari. Rusa itu menjadi makan malam untuk rubah. 


Singa dan beruang tidak dapat berbuat apa-apa, tapi mereka berteriak, "Alangkah bodohnya kita! Kita yang bersusah payah, rubah yang menikmati hasilnya."

Video: Kreavitas Anak Membuat Rumah Kotor?

Ketika sepasang mata kecil memandang Anda....


Ketika susu tumpah memenuhi lantai, 
dan sepasang mata kecil memandang Anda menunggu reaksi Anda, 
ingatlah hal yang paling penting.
Dibutuhkan 5 menit untuk membersihkan susu yang tumpah, 
dan dibutuhkan jauh lebih banyak waktu 
untuk membersihkan semangat yang patah.
- Rebecca Lanes