HUKUM 10 RIBU JAM

Apa persamaan yang dimiliki para pemain kelas dunia,baik pemain musik, pencipta lagu, penulis, bahkan pelaku kriminal? Hukum 10 Ribu Jam!

Angka ajaib 10 Ribu jam adalah rata-rata waktu yang dihabiskan untuk berlatih dalam pencapaian kelas dunia. Banyak buku yang mempopulerkan Hukum 10 Ribu Jam, namun istilah itu pertama kali dikemukakan oleh Anders Ericsson, seorang psikolog yang meneliti keberhasilan para pemain biola di Berlin Academy of Music. 

Dia menemukan bahwa para pemain biola yang penampilannya terbaik berlatih paling banyak dibanding kelompok terbaik kedua , dan seterusnya kelompok kedua berlatih lebih banyak daripada yang terendah.  

Mozart, diperkirakan, pada usianya yang ke-6 telah berlatih musik selama 3500 jam dibawah bimbingan ayah kandungnya. Demikian pula pecatur prodigy Bobby Fischer berlatih keras selama 9 tahun sebelum meraih level grandmaster di usia 17.

Sepuluh ribu jam sama dengan berlatih 3 jam sehari selama 10 tahun. Waktu yang nampaknya cukup lama, oleh karena itu langkah pertama sangat penting: temukan apa yang anak/anda sukai.

TIKUS KOTA DAN TIKUS DESA (AESOP FABEL)

Pada suatu hari seekor tikus kota pergi mengunjungi sepupunya di desa. Tikus desa kasar namun ia mencintai sepupu kotanya dan  menyambutnya dengan hangat. Ia menawarkan kacang, daging, keju dan  roti. Hanya itu yang dimilikinya namun ia menyajikannya dengan tulus.

Tikus kota berkata, “Aku tak mengerti, bagaimana kau bisa hidup seperti ini, dengan makanan sederhana ini. Tentu saja kau tidak dapat mengharapkan yang lebih baik di desa. Ikutlah dengan ku ke kota dan akan kutunjukkan padamu bagaimana menjalani hidup. Seminggu saja kau tinggal di kota, kau akan heran bagaimana kau bisa bertahan hidup di desa selama ini.”

Tak lama kemudian kedua tikus berangkat ke kota. Mereka pun tiba di rumah tikus kota malam itu. “Kau pasti ingin makan dan minum setelah perjalanan panjang tadi, “ kata tikus kota. Ia mengajak tikus desa ke sebuah ruang makan besar. Di sana ada sisa-sisa makanan pesta dan kedua tikus segera makan dengan lahap. Tiba-tiba terdengar geraman dan gonggongan.

“Apa itu?” tanya tikus desa ketakutan.

“Oh, itu hanya anjing-anjing di rumah ini.”

“Hanya?” kata tikus desa, “Aku tak suka makan malam diiringi musik,”

Pada saat itu pintu terbuka dan masuklah dua ekor anjing besar. Kedua tikus pun lari.

“Selamat tinggal, sepupuku,” kata tikus desa

“Kau baru tiba, sudah mau pergi?” jawab tikus kota.

“Ya,” kata tikus desa, “Lebih baik makan roti dan kacang dengan tenang daripada makan kue yang mewah tapi selalu ketakutan.”

TAHAP PERKEMBANGAN OTAK JANIN

Pada usia kehamilan 4 bulan dan seterusnya neuron membuat sambungan dengan neuron lain dengan kecepatan 2 juta koneksi per detik. Neuron satu menyambungkan diri  dengan neuron lain berdasarkan rancangan genetik yang diperoleh dari ayah, ibu, dan leluhurnya.

Aktifitas janin juga mempengaruhi pembentukan koneksi neuron, seperti menendang, memiringkan badan, dan mengisap jari. Namun, mayoritas sambungan neuron terjadi setelah bayi lahir, saat bayi memulai pengalamannya di lingkungan baru.

Pembentukan selubung saraf dimulai. Myelin, ataupun selubung saraf, menyelubungi serabut saraf agar hantaran pesan dari satu neuron ke yang lain makin cepat dan efisien. Penyelubungan (myelinasi) saraf terjadi saat janin berusia 6 bulan dan terus berlanjut sampai usia dewasa.

Myelinisasi inilah yang membuat otak anak jauh bertambah besar. Peran myelin demikian pentingnya sehingga jika terjadi kerusakan, misalnya pada Multiple Sclerosis, penderita mengalami kesulitan berjalan, melihat, dan juga mengalami nyeri yang berkepanjangan.

TIPS BELAJAR MATEMATIKA: MENELITI MOBIL

Jalankan riset konsumen di jalan tentang Warna Mobil. Sebutkan warna mobil apa saja yang anda lihat bersama anak di sepanjang jalan. Warna apa yang paling populer? Warna apa yang paling kurang digemari? Kembangkan variasinya dengan mengamati jenis mobil dan mereknya. Apakah lebih banyak sedan atau jeep? Mana lebih disukai, mobil berpintu dua atau empat?

KUCING YANG MENJADI RATU (CERITA RAKYAT KASHMIR, INDIA)

Seorang raja yang memerintah di Kashmir, India, mempunyai banyak isteri, namun tak seorang pun isterinya melahirkan anak untuknya. Ia sangat kuatir tidak mempunyai pewaris yang akan meneruskan kerajaannya.

Pergilah sang raja ke bagian istana dimana isteri-isterinya tinggal dan mengumumkan bila dalam waktu setahun mereka tidak dapat melahirkan putera untuknya maka mereka akan dijatuhi hukuman mati.

Para isteri raja berdoa kepada dewa Shiva memohon bantuan untuk memenuhi kehendak raja. Setelah menunggu penuh harap selama beberapa bulan, akhirnya mereka menyadari bahwa harapan mereka takkan terkabul. Mereka pun mencari akal agar mereka tidak dihukum mati.

Tak lama kemudian raja mendengar bahwa salah satu isterinya mengandung dan melahirkan seorang bayi perempuan. Namun itu tidak benar. Yang sesungguhnya terjadi adalah seekor kucing melahirkan banyak anak. Salah satu anak kucing itu diambil dan dibesarkan oleh isteri-isteri raja.

Ketika sang raja mendengar berita itu, ia sangat gembira. Ia memerintahkan, “Bawalah puteriku menemuiku. Aku ingin melihatnya.”

Para isteri raja sudah menduga bahwa raja ingin melihat puterinya, “Katakan kepada baginda, “ kata mereka kepada pesuruh raja, “para Brahmana mengatakan bahwa anak itu tidak boleh dilihat ayahnya sebelum ia menikah.” Mendengar hal itu, raja pun tidak memaksa untuk melihat puterinya.

Raja terus menerus menanyakan tentang sang puteri dan jawaban yang diterimanya selalu tentang betapa cantik dan pintarnya sang puteri. Ia pun sangat gembira mendengarnya. Tentu saja ia menginginkan seorang putera, namun karena Tuhan tidak berkenan mengabulkan permintaannya, ia menghibur dirinya dengan membayangkan akan menikahkan puterinya dengan seseorang yang layak untuknya dan mampu memimpin kerajaan setelah ia turun tahta. 

Ketika sang raja memutuskan sudah waktunya puterinya menikah, ia memerintahkan para penasihatnya mencari  pasangan yang tepat untuk sang puteri. Dengan segera mereka menemukan seorang pangeran yang baik, cerdas dan rupawan. Raja pun segera memerintahkan untuk dilakukan persiapan pernikahan.

Apa yang dapat dilakukan para isteri raja sekarang? Tak ada gunanya lagi mereka berusaha melanjutkan kebohongan mereka. Pengantin pria akan segera datang dan ingin melihat calon isterinya. Raja pun sudah sangat mendambakan untuk melihat sang puteri.

Mereka berunding dan memutuskan untuk memanggil sang pangeran dan menjelaskan semuanya kepadanya. Mereka dapat menyiapkan alasan lain untuk sang raja sehingga mereka dapat mengulur waktu.

Sang pangeran pun dipanggil dan mereka pun menceritakan semuanya kepadanya,  setelah sang pangeran bersumpah untuk menjaga rahasia bahkan kepada orang tuanya sekalipun.

Pesta pernikahan diselenggarakan dengan meriah, dihadiri oleh para raja yang dari negara-negara tetangga. Sang raja dengan mudah dibujuk untuk mengijinkan tanda yang membawa pengantin wanita tanpa melihat puterinya. Kucing itu dibawa dengan tandu ke kerajaan sang pangeran.

Sang pangeran merawat kucing itu  dengan penuh kasih sayang dan mengurungnya dalam kamar pribadinya. Ia tidak mengijinkan seorang pun, termasuk ibunya sendiri masuk ke dalam kamarnya.

Namun pada suatu hari, ketika pangeran sedang pergi, ibunya ingin berbicara dengan menantunya dari luar kamar. “Menantuku,” panggilnya. “Kau dikurung dalam kamar ini dan tidak boleh bertemu dengan orang lain. Kau pasti bosan. Suamimu sedang pergi. Kau boleh keluar tanpa takut bertemu seseorang. Maukah kau keluar?”

Kucing itu memahami perkataan sang ratu dan menangis sedih seperti manusia. Tangisannya membuat ratu sedih hingga ia memutuskan untuk berbicara dengan puteranya bila ia kembali nanti. 

Tangisan kucing itu juga terdengar oleh Parvati, isteri Shiva. Ia pun menemui Shiva dan memohon kepadanya untuk menolong binatang malang itu.

“Katakan kepadanya,” kata Shiva, “untuk mengoleskan  minyak pada bulu di seluruh tubuhnya dan ia akan berubah menjadi seorang wanita yang cantik jelita. Ia akan menemukan minyak itu di kamarnya.”

Parvati bergegas menemui sang kucing untuk menyampaikan kabar gembira itu. Ia pun segera mengoleskan minyak ke seluruh tubuhnya dan berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik. Namun ia sengaja melewatkan setitik kecil bulu kucing di bahunya agar suaminya mengenalinya dan tidak menolaknya.

Malam itu sang pangeran pulang dan melihat isterinya telah berubah menjadi wanita yang cantik. . Permintaan ibunya membuatnya cemas karena ia tidak dapat menjelaskan mengapa isterinya adalah seekor kucing, namun sekarang semua kecemasannya hilang dan ia pun merasa sangat bahagia. Ia membawa isterinya menemui ibunya. Sang ratu yang semula mengira menantunya itu tidak bahagia menjadi lega melihat menantunya yang cantik dan tersenyum.

Beberapa minggu kemudian sang pangeran didampingi isterinya mengunjungi ayah mertuanya. Sang raja yang mengira sang puteri adalah anaknya sendiri, gembira luar biasa. Isteri-isteri raja pun gembira karena doa mereka terkabul dan nyawa mereka terselamatkan.

Pada akhirnya raja menyerahkan kerajaannya kepada menantunya, dan sang pangeran kemudian memerintah kedua kerajaan yang kelak menjadi kerajaan yang termashyur dan kaya raya.

TOKOH INSPIRATIF: ANNE SULLIVAN (1866-1936)


Johanna (Anne) Sullivan lahir pada tahun 1866 di Feeding Hills, Massachusetts. Anne adalah puteri Thomas Sullivan, petani imigran Irlandia. Anne mempunyai seorang adik laki-laki bernama Jimmie yang lumpuh akibat penyakit tuberculosis (TBC).

Pada usia 5 tahun Anne terserang penyakit trachoma yang menyebabkan matanya hampir buta. Dua tahun kemudian ibunya meninggal. Ayahnya kemudian meninggalkan Anne dan Jimmie di sebuah panti asuhan di Tewksbury. Tak lama kemudian Jimmie meninggal.

Ketika berjumpa dengan Frank Sanborn, ketua sebuah yayasan sosial, Anne memohon supaya ia bisa bersekolah. Anne kemudian menjalani serangkaian operasi untuk menyembuhkan matanya.

Penglihatan Anne membaik walaupun tidak sepenuhnya dan ia hanya dapat membaca dalam waktu singkat..

Anne belajar dan lulus dengan nilai tinggi di the Perkins Institute for the Blind. Ia kemudian mengajar di sekolah khusus untuk orang buta tersebut. Anne dikenal sebagai guru yang berbakat dan tekun dalam pekerjaannya sebagai guru.

Anne Sullivan kemudian direkomendasikan untuk mengajar Helen Keller, seorang anak yang kehilangan penglihatan dan pendengarannya akibat demam tinggi.

Ketika Anne tiba di rumah keluarga Keller, Helen berusia tujuh tahun, dengan temperamen tinggi dan sulit diatur . Anne mengajarkan disiplin kepada Helen dan kemudian mengajarkan abjad secara manual dan huruf Braille.

Pada 5 April 1887, setelah selama sebulan mengajari  Helen abjad  manual dan tingkah laku yang baik, Anne mengalami suatu terobosan menakjubkan yang membawa  Helen kembali kepada dunia komunikasi and pembelajaran.Ketika berdiri di sebuah pompa air dan air mengalir di tangan Helen, Anne mengeja kata "water" pada tangan Helen. Tiba-tiba Helen memahami permainan jari aneh yang mereka mainkan selama ini adalah sebuah upaya untuk berkomunikasi.

Anne menemani dan membimbing selama Helen bersekolah  di  The Perkins Institute dan The Cambridge School for Young Ladies dan kemudian kuliah  Radcliffe College. Semua orang kagum dengan kemaampuan Anne berkomunikasi dengan Helen dan kecerdasan Helen dalam menerima pelajaran walaupun ia buta sekaligus tuli.

Banyak orang mengira Anne hanya ingin mengendalikan dan memanfaatkan Helen Keller. Mereka tidak mempercayai komitmen Anne kepada Helen.

Setelah Helen menyelesaikan pendidikan formalnya, Anne tetap mendampinginya melakukan perjalanan untuk memberikan ceramah. Setelah Helen lulus dari  Radcliffe, Anne menikah dengan seorang dosen muda dari  Harvard, John Albert Macy pada tahun 1905. Mereka bertiga tinggal bersama-sama hingga tahun 1912 ketika pasangan Macy berpisah. John dan Anne banyak membantu Helen menulis buku, termasuk otobiografinya, The Story of My Life (1903).

Helen dan Anne tetap bepergian untuk  memberikan ceramah dan menggalang dana untuk the American Foundation for the Blind.

Penglihatan Anne memburuk pada tahun 1935 dan ia menjadi buta. Anne Sullivan Macy meninggal pada tahun 1936.

Menjelang akhir hayatnya Anne Sullivan Macy menerima penghargaan dari Temple University, the Educational Institute of Scotland, dan  the Roosevelt Memorial Foundation untuk  usahanya yang tak mengenal lelah dan komitmennya kepada Helen Keller.

TOKOH INSPIRATIF: HELEN KELLER


"Hal terbaik dan terindah yang tidak dilihat atau disentuh oleh dunia adalah hal yang dirasakan di dalam hati." –Hellen Keller

Helen Adams Keller  lahir di Tuscumbia, Alabama, 27 Juni 1880. Helen adalah seorang anak yang normal dan sehat hingga pada suatu hari ketika berusia 19 bulan ia menderita demam tinggi. Keluarganya mengira ia akan meninggal, namun akhirnya demamnya turun dan ia sehat kembali. Mula-mula ia nampak baik-baik saja hingga ibunya mendapati bahwa ia tidak dapat mendengar dan melihat.

Helen sangat cerdas. Ia mengenali orang dengan meraba wajah atau pakaian mereka.  Helen bahkan menciptakan bahasa isyarat sendiri. Bila ia ingin makan roti, ia menggerakkan tangannya menirukan gerakan pisau yang sedang memotong roti. Bila ingin mengatakan es krim, ia memeluk bahunya dan menggigil.

Namun bagi Helen itu belum cukup, ia ingin dapat berbicara. Hal ini membuatnya frustasi dan mudah marah.

Beruntung keluarga Keller berjumpa dengan Alexander Graham Bell (penemu telepon) yang memperkenalkan mereka dengan Anne Sullivan. Anne pernah buta namun setelah menjalani dua kali operasi mata dapat melihat kembali walaupun penglihatannya tidak sepenuhnya normal. Anne mengerti  perasaan Helen.

Anne mengajarkan huruf-huruf abjad kepada Helen, kemudian ia mengeja kata-kata dengan menuliskan huruf-huruf di telapak tangan Helen. Helen tidak mengerti arti kata-kata yang diejakan oleh Anne kepadanya, hingga pada suatu hari Anne membawanya ke sebuah pompa air. Ia mengalirkan air ke tangan Helen dan kemudian mengeja W-A-T-E-R di telapak tangannya. Helen memahami bahwa W-A-T-E-R adalah air yang mengalir di tangannya. Semangatnya bangkit. Dalam perjalanan pulang Helen menyentuh semua benda yang ditemuinya dan meminta Anne mengeja nama benda-benda itu. Dalam waktu yang singkat itu ia telah mengenal 30 kata baru.  Ia juga menanyakan nama Anne  yang dijawab Anne dengan mengeja  “T-E-A-C-H-E-R”.

Helen kemudian mempelajari huruf Braille. Ia belajar bahasa Perancis, Jerman, Yunani dan Latin melalui huruf Braille.

Ia juga belajar berbicara. Anne dengan tekun mengajari Helen berbicara dengan mengenali gerakan  bibir. Helen “mendengar” dengan meletakkan jarinya di bibir  orang yang berbicara dengannya. Ia menirukan gerakan bibir yang dirasakannya sehingga dapat berbicara.

Ketika berusia 20 tahun, Helen kuliah di Radcliffe College (cabang Universitas Harvard), khusus wanita. Anne ikut dengannya  untuk mengeja kata-kata dosen dan buku-buku teks. Dalam 4 tahun, Helen lulus dengan predikat magna cum laude.

Pada usia 22 tahun, Helen Keller menerbitkan sebuah buku yang merupakan autobiografinya, The Story of My Life (1903), dengan bantuan John Macy, suami Anne. Dari hasil penjualan buku ini Helen mampu membeli sebuah rumah. Helen juga menulis beberapa buku lain dan seri esei politik.

Helen menjadi sangat terkenal. Ia bepergian ke seluruh dunia dan bertemu dengan orang-orang penting dan terkenal.

Helen Keller menjadi orang sukses karena kebulatan tekadnya. Namun kesuksesan Helen tidak terlepas dari bantuan banyak orang, dan orang yang paling penting dalam hidupnya adalah Anne Sullivan yang setia mendampinginya selama 50 tahun.

POCAHONTAS (1595 - 21 MARET 1617)




Anda mungkin pernah menonton film animasi Disney yang berjudul Pocahontas dengan Mel Gibson sebagai pengisi suara tokoh Kapten John Smith. Mungkin anda tidak tahu bahwa Pocahontas benar-benar ada. Inilah kisah nyata yang mengilhami film animasi yang terkenal itu.

Pada tahun 1595 lahirlah seorang anak perempuan bernama Matoaka di suku Indian Powhatan di Virginia, Amerika Serikat.  Setelah ia tumbuh besar ia dikenal dengan panggilan Pocahontas yang artinya “si nakal kecil”.

Pada tahun 1607 pemerintah Inggeris membentuk koloni baru di Jamestown, Virginia. Musim   dingin pada tahun 1608 sangat  buruk sehingga perbekalan penduduk Jamestown menipis. Kapten John Smith memimpin beberapa prajurit berburu di hutan untuk mencari tambahan makanan.

Sayangnya mereka tertangkap oleh suku Powhatan dan semuanya terbunuh kecuali Kapten John Smith sendiri. John Smith dibawa menghadap kepala suku Powhatan, ayah Pocahontas. Kepala suku memerintahkan agar John Smith dibunuh, namun Pocahontas yang baru berumur 13 tahun memohon kepada ayahnya agar John Smith dibebaskan.

Beberapa tahun kemudian Pocahontas memperingatkan penduduk Jamestown akan serangan suku Indian sehingga mereka selamat.

Pocahontas kemudian bersahabat dengan penduduk Jamestown. Bahkan kemudian ia menganut agama Kristen dan dibaptiskan dengan nama Rebecca. Setahun kemudian pada 1614 ia menikah dengan John Rolfe dan kemudian melahirkan putera mereka Thomas.

Pocahontas bersama suami dan puteranya mengunjungi Inggris  pada tahun 1616. Mereka disambut dengan meriah sebagai Indian Princess.  Ia diundang ke istana untuk menemui Raja James I dan Ratu Charlotte dan dianugerahi  gelar “Lady”.

Sayangnya beberapa bulan setelah itu Pocahontas jatuh sakit dan meninggal. Ia dimakamkan di Inggris. 


Lady Rebecca Rolfe atau Pocahontas akan selalu dikenang sebagai puteri Indian yang sangat berani dan rela mengorbankan jiwa raganya untuk menyelamatkan Kapten John Smith dan penduduk Jamestown.

RORO JONGGRANG - LEGENDA CANDI PRAMBANAN (Cerita dari Jawa Tengah)


Dahulu kala ada seorang raja bernama Prabu Boko yang memerintah di Prambanan. Prabu Boko adalah seorang raksasa yang sakti. Ia mempunyai seorang puteri yang bernama Roro Jonggrang. Roro Jonggrang sangat cantik.

Berbatasan dengan kerajaan Boko ada sebuah kerajaan bernama Pengging. Pada suatu hari raja Pengging ingin memperluas wilayah kerajaannya, maka ia mengutus puteranya, Bandung Bondowoso memimpin pasukan menyerang kerajaan Prambanan. Bandung Bondowoso berhasil mengalahkan pasukan Boko bahkan membunuh raja Boko.

Bandung Bondowoso pun tinggal di istana Prambanan. Ia jatuh cinta kepada Roro Jonggrang dan meminta gadis itu menjadi permaisurinya. Roro Jonggrang tidak ingin menjadi isteri Bandung Bondowoso yang telah membunuh ayahandanya. Ia mencari akal agar dapat menolak pinangan pangeran Pengging itu dengan halus.

Akhirnya ia menemui Bandung Bondowoso dan berkata, “Aku mau menjadi isterimu, tetapi sebagai syaratnya engkau harus membuat dua buah sumur dan seribu candi dalam waktu semalam.”
Meskipun syarat yang diajukan Roro Jonggrang mustahil dipenuhi orang lain, Bandung Bondowoso langsung menyanggupinya. Ia mengumpulkan makhluk-makhluk halus yang menjadi anak buahnya dan mulai menggali sumur dan membangun candi.

Bandung Bondowoso dan anak buahnya bekerja dengan sangat cepat. Dalam waktu singkat mereka sudah menyelesaikan sebuah sumur dan ratusan candi.

Roro Jonggrang mengamati dari kejauhan dengan cemas. Ia berpikir keras untuk menemukan cara menggagalkan usaha Bandung Bondowoso. Roro Jonggrang pun memanggil dayang-dayang dan menyuruh mereka membakar jerami dan menabuh lesung.

Api dari jerami yang dibakar membuat suasana menjadi terang dan suara tabuhan lesung yang gaduh mengejutkan makhluk-makhluk halus yang sedang bekerja. Mereka mengira hari telah pagi. Mereka pun melarikan diri, meninggalkan Bandung Bondowoso serta sumur dan candi yang belum selesai.

Bandung Bondowoso berusaha memanggil mereka kembali, tetapi mereka tetap meninggalkannya.

Roro Jonggrang menemui Bandung Bondowoso dan bertanya, “Waktumu sudah habis, Bandung. Apakah candiku sudah selesai?” 

Bandung Bondowoso sangat marah karena ia tahu Roro Jonggrang telah menggagalkan kerja kerasnya, namun ia berusaha menahan diri, “Tentu saja candi sudah selesai. Kalau tak percaya, silakan kau hitung sendiri.” Roro Jonggrang ditemani dayang-dayangnya menghitung candi satu persatu. Ternyata Bandung Bondowoso telah berhasil menyelesaikan sembilan ratus sembilan puluh sembilan candi. 

“Kau gagal, Bandung. Masih kurang satu candi lagi,” kata Roro Jonggrang.

Bandung Bondowoso naik darah, “Kalau kau tidak berbuat curang, aku pasti bisa menyelesaikan seribu candi untukmu, Jonggrang,” katanya.

“Baiklah, aku penuhi keinginanmu. Jadilah kau, Roro Jonggrang, candi yang keseribu!” kutuk Bandung Bondowoso

Maka Roro Jonggrang pun menjelma menjadi patung batu yang sangat cantik dan ajaib, batu-batu tersusun satu demi satu dengan sendirinya membentuk candi,  mengelilingi patung itu. 

Sampai sekarang patung batu Roro Jonggrang yang cantik dapat kita saksikan di dalam ruangan candi utama di Prambanan.



REFLEKSI HARI KARTINI


Seorang teman mengirim ”Surat RA Kartini yang ditujukan Kepada Prof. Anton dan istrinya" (4 Oktober 1902). Isinya antara lain menyebutkan:

“Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama”.

Surat di atas mengambarkan kesadaran RA Kartini akan peran wanita di masa lalu. Namun pesan ini masih relevan hingga saat ini “Betapa besar tanggung jawab yg dianugerahkan kepada wanita...sebagai pendidik anak yang pertama!”

Tugas wanita sebagai orang tua untuk meletakkan fondasi bagi kehidupan anak selanjutnya. Sama halnya dengan bangunan, seberapa tinggi dan kokoh bangunan ditentukan oleh fondasinya. Demikian pula dengan anak, seberapa tinggi kemampuannya dan seberapa dalam karakternya di kemudian hari ditentukan oleh fondasi yang dibangun orang tua di rumah.

Selamat Hari Kartini!  

TIPS MEMPERKENALKAN ALAT MUSIK PADA ANAK


Setiap anak kecil mempunyai kehausan mendalam untuk belajar. Dengan rasa keingintahuan yang tinggi, mereka terbuka menerima setiap pengalaman baru, apalagi jika disajikan dengan menarik. Banyak sekali cara yang menyenangkan dan kreatif untuk membangun kecerdasan musik anak. Tidak perlu banyak uang untuk melakukannya, cukup dengan kreatifitas dan imajinasi.

Cara sederhana untuk memperkenalkan alat musik dan konsep musik (misalnya ritme) pada anak adalah menggunakan barang-barang rumah tangga. Penggorengan, panci, sendok kayu, sumpit, botol-botol kaca yang diisi air dengan ketinggian berbeda, merupakan alat musik yang menyenangkan bagi anak. Untuk menciptakan bermacam-macam suara gunakan: pensil, pena, penggaris, dan semacamnya.

Anak bisa menciptakan alat musik sendiri dengan menggunakan barang-barang bekas. Misalnya memasukkan biji-bijian atau beras ke dalam botol plastik, atau membuat gitar dari kardus bekas dan karet. Wow..anak belajar musik, mencipta alat,  dan sekaligus belajar akan pentingnya daur ulang!

Memainkan alat perkusi merupakan kegemaran anak dimanapun dia berada. Biarkan anak memainkan alat perkusi dan alat musik dengan nada seperti lonceng dan triangle. Anak akan mengamati bahwa cara-cara memukul yang berbeda akan menghasilkan suara yang berbeda pula.

Mendengarkan musik dari berbagai kebudayaan, baik musik tradisional maupun musik dari negara lain akan memperkaya pengetahuan musik anak. Demikian pula musik dari berbagai periode waktu.

Sambil mendengarkan musik, orang tua bisa bermain game. Minta anak untuk menyebutkan alat musik apa saja yang mereka kenali. Atau ajak anak menciptakan tarian untuk musik yang didengarkan. Untuk melatih memori, orang tua menyanyikan beberapa not awal kemudian anak menebak judulnya, semacam “berpacu dalam melodi”

Begitu banyak alat musik yang tersedia, orang tua bisa memperkenalkan bentuknya dengan membeli buku dengan gambar berbagai instrumen musik. Lebih bagus lagi jika anak yang mewarnainya.
Ayo bermain musik!